Sunday 20 August 2017

Belajar indikator bollinger band


Memahami dan Membaca Bollinger Band Ada 4 Fase Gerakan Bollinger band yang harus kita pahami agar kita bisa menentukan strategi yang akan dipakai pada masing-masing kondisi. Yaitu. 1. Kondisi Kondisi Normal bollinger normal dengan lebar pita bandengan sama dari waktu ke waktu. Dengan bentuk mandatar namun tidak menyempit, atau miring sesuai tren dengan tingkat kemiringan dibawah 45 derajat. Pada kondisi bollinger normal market akan bolak balik balik pita pita. Khususnya pasar pita pita luar band, maka pasar akan kembali ketengah. Pita pita bollinger band juga disebut sebagai dynamic support resistance. Pada kondisi bollinger normal. Strategi yang cocok digunakan adalah strategi scalping. 2. Fase persiapan istirahat Fase persiapan istirahat ini dengan bollinger yang ok menyempit atau mendatar. Penyebabnya bisa jadi karena pasar benar-benar sepi, atau karena penjual dan pembeli sedang menunggu. Strategi yang bisa digunakan pada kondisi ini adalah Strategi jebakan (traping) Kondisi breaken dengan pita atas dan bawah melebar menjauh. Ini terjadi karena membludaknya order jadi tenaga pasar yang sangat besar. Dampaknya pasar akan bergerak lurus. Pada fase istirahat tidak bisa terjadi pembalikan arah tren secara normal, keculai terjadi konvergen. Strategi yang cocok pada kondisi seperti ini adalah strategi breakout. 4. Fase Normalisasi Break Fase ini untuk mencari keseimbangan dan testing trend. Disinilah kekuatan sebuah tren di uji. Fase ini dengan pita pita yang bergerak searah sesuai trend yang telah dibentuk. Dampaknya grafik akan mendatar atau dibentuk pola wedges. Pada kondidi seperti ini jangan masuk ke pasar, pelik menunggu sampai muncul sinyal selanjutnya 5. Fase Penutupan Break Pada fase close break ini pita bollinger akan menyempit. Arah market pada fase ini biasanya mendatar atau tren dengan tren yang baru saja terbentuk. Pada kondisi seperti ini tahan menunggu konfirmasi dari sinyal yang akan muncul selanjutnya. Itulah cara membaca bollinger band. Yang pada kinerja untuk. Dalam perkembangannya seorang trader bisa menentukan arah pasar dari sekedar membaca bollinger bands seperti di atas. Cara membaca bollinger band teknik bollinger band bollinger strategi bollinger band menggunakan indikator bolinger band panduan analisa bollinger band rumus bollinger band forex siembah bollinger band Strategi dengan Billinger Band indikator bollinger bands terbaik indikator bollinger band Cara setting Bollinger Bands siembah cara menggunakan indikator bolingerband cara membaca Grafik bollinger bands cara cara bollinger band cara bollinger band cara bollinger band cara bollinger band cara menghitung bollinger band cara menghitung harga bollinger band bollinger band cara bollinger band cara bollinger band cara bollinger band cara bollinger band cara bollinger band cara bollinger band cara bollinger band cara bollinger band cara bollinger band cara bollinger band cara bollinger band cara bollinger band cara bollinger band cara bollinger band cara bollinger band cara bollinger band cara bollinger band Indikator ini sangat populer digunakan dalam berbagai jenis pasar termasuk pasar forex. Selain arah trend, indikator ini juga bisa digunakan untuk menentukan keadaan jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold). Dalam kondisi pasar sideways (mulai), harga bergerak antar ke 2 band. Indikator ini diciptakan oleh John Bollinger. Seorang teknisi trader pada tahun 1980. Indikator Bollinger band rentang sebuah moving average sederhana (sma) dengan 2 band atau pita yang berada diatas dan dibawah garis sma. Band pada bagian atas Atas Bollinger Band dan band pada bagian bawah Lower Bollinger Band. Dan deviasi standar deviasi. Standar deviasi mengukur volatilitas dengan tingkat harga yang bisa bergerak dari nilai yang sebenarnya (true value). Dengan ukuran volatilitas, ke 2 band ini akan bergerak sesuai dengan kondisi pasar. Parameter default sma. 20 periode, dan standar deviasi. 2. Volatilitas ukuran volatilitas pasar dapat dilihat pada lebar band. Setelah volatilitas sedang tinggi maka jarak ke 2 band akan semakin melebar. Kondisi yang sedang terjadi. Begitu juga sebaliknya volatilitas yang rendah tampak pada jarak 2 band yang semakin menyempit dan terjadi saat terjadi perubahan dari trending ke sideways. Kondisi overbought dan oversold kondisi overbought dan oversold Kondisi overbought dan oversold Kondisi overbought dan oversold Kondisi overbought dan oversold Kondisi overbought dan oversold Kondisi overbought terjadi. Sinyal untuk masuk biasanya terjadi saat harga sudah lewat (menembus) garis sma-20 dengan target pada level band terdekat (contoh dapat dilihat pada gambar dibawah ini). Kondisi tren Kondisi uptrendepan harga terjatuh (menembus) band atas dan harga penutupan berada di luar band, sedangkan kondisi downtrend terjadi jika harga rendah band dan ditutup. Bisa konfirmasi dari formasi bar berikutnya. Pada kondisi trending ke 2 band cenderung untuk bergerak melebar. Pada contoh diatas GBPJPY menembus upper band pada 4 April 2013, dan harga ditutup di atas band atas. Harga pembukaan bar berikutnya masih di band atas dengan 2 band yang melebar. Dengan sinyal ini kita bisa masuk beli dengan level exit saat formasi doji yang mengisyaratkan pembalikan arah trend terbentuk, atau saat harga sudah menembus sma-20. Incoming search terms: cara menggunakan bollinger band indikator bollinger band setting bollinger band terbaik indikator bollinger cara baca bollinger band cara menggunakan indikator bolingerband strategi trading bollinger band pengaturan bolinger band scalping www cara baca indikator bollinger band com membaca grafiek bolinger forexBollinger bands sendiri sebenarnya Buah garis yang membentuk jenis sabuk pembatas terhadap pergerakan harga. Namun dalam penerapannya garis tengah Bollinger Bands tidak terlihat karena memang garis tengah tersebut. Perhatikan gambar berikut: Seperti yang sudah di terangkan diatas, Bollinger Bands sendiri bentuknya yang sabuk yang menjadi pembatas pergerakan harga. Anda menemukan sesuatu pada gambar diatas Ya benar. Bila terjadi ketidak seimbangan antara demand dan supply, maka Bollinger Bands akan lebih melebar dibandingkan kondisi seimbang. Sebagai contoh dari gambar diatas, keadaan semakin bertambah dari permintaan membuat harga turun dari 1.2185 menuju 1.2071 (114 point), maka sabuk bolinger akan lebih melebar karena memang laju harga sedang meningkat. Dengan keadaan dimana permintaan dan supply sama seperti pada pukul 12.00 dan setelahnya. Bila terjadi keseimbangan yang berarti pasar akan bergerak dalam kondisi sideways maka Bollinger Bands akan lebih menyempit dari biasanya karena memang laju harga tidak cepat saat uptrend atau down trend. Sebagai indikator volatilitasnya, sebenarnya Bollinger Bands tidak dapat berdiri sendiri. Indikator ini biasanya digunakan hanya sebagai indikator awal untuk mengukur harga relatif dan volatilitas volatilitas mudah berubah 8211 volatilitas tingkat kecepatan dalam berubah). Bollinger Bands menjadi indikator aksi, jadi disarankan jika menggunakan indikator satu ini, gunakan juga indikator lain sebelum mengambil keputusan untuk membeli atau menjual. Seperti yang telah diterangkan diatas, Bollinger Bands pada. Yang timbul pada pikiran kita tentunya dari mana garis-garis ini tidak ada Nah, berikut penjelasannya: Uper band Simple Moving Average (faktor pengali x standar deviasi) Middle band Simple Moving Average Lower band Simple Moving Average 8211 (faktor pengali x standar deviasi) Faktor Pengali 0,6174 x ln (periode Bollinger Bands) 0.1046 Untuk faktor pengali, biasanya digunakan angka 2 dibandingkan dengan penggunaan diatas. Standar deviasi merupakan perhitungan statistik biasa yang digunakan untuk mengukur besarnya penyimpangan pada tiap-tiap data. Rumusnya adalah sbb: dengan: Xi data ke i X rata-rata Data yang kita gunakan dalam perhitungan ini bukan hanya tertutup harga saja seperti pada SMA biasa. Pada Bollinger Bands, data yang dipakai adalah gabungan antara tinggi, rendah dan harga closinng. Ada dua tipe data pada band tengah dengan harga Typical Price dan Weighted Price. Namun biasanya yang paling sering digunakan adalah harga tipikal. Ok-ok, saya tahu ini sedang. Tapi saya rasa Anda harus tahu dari mana Bollinger Bands nomor ini karena paling tidak Anda memiliki dasar cukup kuat dalam statistik, Anda akan mampu menginterpretasikan Bollinger Bands dengan lebih baik setelah mengetahui karakter matematisnya. Karakter Bollinger Bands Setiap indikator tentulah punya karakter masing-masing. Begitu juga dengan indikator satu ini. Satu hal yang unik yang dimilikinya adalah Bollinger Bands memampukan tiap-tiap orang menginterpretasikan indikator ini dengan cara masing-masing. Bahkan John Bollinger sendiri, pencipta indikator ini mengatakan hal yang paling menarik dalam analisis menggunakan Bollinger Bands adalah memperhatikan bagaimana setiap orang. Meski ada beberapa aturan baku dalam Bollinger Bands, tapi bisa saja trader satu dengan trader lainnya memiliki cara yang berbeda dan penggunaan yang berbeda dalam memakai Bollinger Bands. Berikut adalah karakter umum yang berlaku pada Bollinger Bands: Bollinger Bands adalah indikator awal yang tidak dapat dipakai sebagai indikator action. Harus diapakai bersama indikator lainnya. Tentukan salah satu indikator yang terbaik bagi Anda sebagai indikator tindakan, namun jangan memakai indikator tindakan lebih dari satu. Beberapa indikator tindakan yang baik adalah RSI, Stochastic atau momentum. Terserah Anda. Pada umumnya harga akan bergerak dalam sabuk, namun bisa juga harga bergerak keluar dari sabuk. Ini bisa berarti akan terjadi pembalikan atau malah sebaliknya sedang tren sedang sedang berlangsung. Untuk mengetahuinya kita bisa melihat indikator tindakan yang kita pakai. Penentuan periode dalam Bollinger Bands juga bias disini. Semakin kecil periode yang dipakai maka lebar sabuk akan semakin kecil dan demikian sebaliknya. Jika Bollinger Bands kita gabungkan dengan RSI, maka hasilnya RSI masih berada dibawah zona overbought, maka ini akan ada kelanjutan trend yang terjadi terjadi. Bila sudah sudah diarea overbought dan sedang gempa area overbought, maka ini berarti akan ada pembalikan tren dalam beberapa candle kedepan. Bila harga berada di bawah lower band atau sama, sementara RSI masih berada dibawah zona oversold, maka ini akan ada kelanjutan trend yang terjadi terjadi. Kalau sudah diarea oversold dan sudah ada area oversold, maka ini berarti akan ada pembalikan trend dalam beberapa candle kedepan Nah, mari kita lihat gambar berikut: area yang dilingkari dan besar smoothing RSI. Pada 1.1932, besar smoothing RSI adalah 39.9429 dan harga telah menembus upper band dua kali secara berturut-turut. Ini akan terjadilah penerusan tren yang baru dimulai. Dalam kenaikan harga, tertunda beberapa kali juga harga menembus upper band namun RSI belum juga imbas area overbought. Tren ini memang akan terus berlanjut sampai RSI imbakan area jenuh beli. Sekarang bandingkan dengan gambar berikut ini: Pada area yang dilingkari smoothing RSI ban 31.7379 dan harga telah menembus lower band tiga kali dengan candle bullish. Dengan demikian diperkirakan akan terjadi pembalikan tren seperti terlihat pada candle berikutnya. Kenapa saya bisa memberikan yang pasti akan terjadi pembalikan tren dari bearish menuju bullish Itu karena selain indikator tindakan saya menunjukkan harga telah tersentuh area oversold dan tajam menuju area overbought. Bisa disimpulkan dari penggunaan contoh disini, sebenarnya pemaduan Bollinger Bands dengan indikator lainnya dapat kita lakukan bila kita mengerti penggunaan indikator lain tersebut dengan benar. Penggunaan indikator yang tepat akan menghasilkan keputusan yang saling menguatkan dan menunjang sehingga menghasilkan berbagai keuntungan. Semakin kita memahami penggunaan indikator tindakan maka semakin besar peluang kita memanfaatkan Bollinger Bands sebagai indikator volatilitiy. Pemakaian Bollinger Bands Even Bollinger tidak dapat digunakan sendiri, namun ada beberapa tanda open BuySell yang masih kita bisa lihat melalui Bollinger Bands yang sedang lewat melalui band tengah. Ingat, pada kalimat tengah band adalah indikator Simple Moving Average. Ini berarti apa yang berlaku pada SMA juga berlaku pada band tengah: Middle band berada di bawah harga, maka ini menggembirakan trend. Middle band berada di atas harag, tren Bearish. Perpotongan antara band tengah dan harga, tren peralihan. Double bottom buy. Ini akan terjadi ketika harga menembus band dua kali berturut-turut. Adanya double bottom merupakan suatu akan terjadi kenaikan harga. Namun untuk memastikannya, diperlukan konfirmasi harga menembus band tengah. Jika sudah menembus band tengah, maka bisa diperkirakan akan terjadi uptrend dimana kita harus membuka posisi buy. Kebalikan dari double bottom buy adalah double top sell yaitu keadaan dimana harga menembus band atas dan divalidasi dengan penembusan middle band juga. Ini berarti akan terjadi penurunan harga dimana kita harus membuka posisi jual terlebih dahulu guna mendapatkan keuntungan.

No comments:

Post a Comment